Sabtu, 27 September 2014

Kamis, 04 September 2014

Membaca Hasil pemeriksaan darah di Lab



Membaca Hasil Tes Darah Anda
Meski bukan dokter kita perlu juga tahu / bisa memahami hasil test darah. Hanya dengan
beberapa milliliter darah aja kita dapat mengetahui kondisi kesehatan kita seperti apa ? Dengan
hasil test darah kita jadi lebih waspada dan mengetahui kondisi kesehatan kita. Banyak jenis
pemeriksaan darah yang direkomendasi dokter, antara lain :
1. BMP (Basic Metabolic Panel) yaitu pemeriksaan dasar untuk mengetahui fungsi metabolisme
tubuh
2. CBC (Complete Blood Count) yaitu pemeriksaan darah tepi lengkap
Basic Metabolic Panel
1. Glukosa
Tujuan
melihat kadar gula darah dan skrining diabetes. Pengambilan darah dilakukan setelah 8
jam puasa dan setelah 2 jam makan dilakukan lagi pemeriksaan darah
Angka Normal
glukosa puasa 65 – 100 mg/dl, setelah makan < 140 mg/dl
Waspada :
Kadar glukosa lebih rendah dari hasil normal bukan masalah selama tidak kurang dari 50
mg/dl atau terjadi gejala hipoglikemia (pusing, berkeringat, sakit kepala, detak jantung
cepat)
Kadar glukosa puasa > 100 mg/dl = pra diabetes (badan sulit memproses gula), > 126
mg/dl = diabetes
Kadar glukosa 2 jam setelah makan : 140 – 199 mg/dl = pra diabetes, > 200 mg/dll =
diabetes
2. BUN (Blood Urea Nitrogen) / Urea dan Kreatinin Darah
Tujuan
Melihat fungsi ginjal, BUN mengukur kadar nitrogen yang disaring oleh ginjal dan
dibuang lewat air seni. Kreatin = hasil buangan dari bentuk energi di otot.
Angka Normal
BUN : 6 – 24 mg/dl
Kreatin : 0.5 – 1.2 mg/dl
Waspada
Kadar BUN meningkal bisa menjadi sinyal malfungsi ginjal, namun lebih sering
merupakan pertanda dehidrasi. Bila rasio BUN:Kreatinin > 20:1, Anda harus mengasup
lebih banyak cairan
Tingkat kreatinin harus terus dipantau untuk pengidap diabetes / hipertensi karena
penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi ginjal. Kreatinin > 1.4 mg/dl bisa menjadi
pertanda masalah ginjal
3. Sodium, Potasium dan Klorida
Tujuan
Memeriksa keseimbangan cairan dan mekanisme tubuh mengolah garam.
Angka Normal
Sodium : 136 – 145 mEq/L
Potasium : 3.5 – 5.5 mEq/L
Klorida : 97 – 110 mg/dl
Waspada
Jangan cemas bila ketiga diatas agak diluar normal karena beberapa obat bisa
mempengaruhi kadar sodium dan potassium. Tapi bila hasilnya terlalu tinggi / rendah
kemungkinan ada gangguan ginjal
4. Kalsium dan Fosfor
Tujuan
Melihat kondisi tulang tetapi bukan untuk mendiagnosis keropos tulang (osteoporosis).
Angka Normal
Kalsium : 8.4 – 10.4 mg/dl
Fosfor : 2.5 – 4.5 mg/dl
Waspada
Jika kalsium dalam darah rendah, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang untuk
memberi makanan pada otot, kalsium diperlukan otot untuk berkontraksi. Jika ini terjadi
terus maka peluang osteoprosis semakin besar
Tingkat fosfor tinggi biasanya disebabkan oleh penyakit ginjal. Bila kadar fosfor
meningkat, penyerapan kalsium akan terganggu sehingga dapat merapuhkan tulang
5. ALP (Alkalin Fosfatase), ALT (Alanin Transaminase) dan Albumin
ALP dan ALT adalah enzim dalam liver, albumin merupakan protein yang diproduksi liver.
Tujuan
Memeriksa kondisi liver
Angka Normal
ALP : 98 – 279 unit/L
ALT : 13 – 50 unit/L
Albumin : 3.5 – 5.5 g/dl
Waspada
Meningkatnya ALP dan ALT mengindikasikan gangguan liver, sementara rendahnya
albumin merupakan indikasi kerusakan liver. Pada tahap awal kerusakan liver sering
tidak menunjukkan tanda-tanda. Karena itu test ini merupakan alat deteksi yang baik.
Complete Blood Count
1. HgB (Hemaglobin) dan HCT (Hematocrit)
Tujuan
Memeriksa kemungkinan anemia
Angka Normal
Hgb wanita dewasa : 12 – 16 g/dl
HgB pria dewasa : 14 – 18 g/dl
HCT wanita dewasa : 38 – 47%
HCT pria dewasa : 42 – 50%
Waspada
Umumnya tingkat HgB < 12 g/dl dan HCT < 36% menunjukan Anemia
Jika sel darah merah dari batas normal (MCV tinggi) maka kandungan vitamin B12 dan
asam folat dalam darah mungkin rendah
MCV (Mean Corpusculaar Volume) adalah volume rata-rata satu sel darah merah. Bila
sel darah merah rendah (MCV rendah) bisa menjadi pertanda rendahnya kadar zat besi
dalam darah
2. Trombosit
Tujuan
Melihat kemampuan tubuh mengontrol pendarahan
Angka Normal
200.000 – 400.000 / mm3
Waspada
Bila test < 50.000/mm3 pendarahan mudah terjadi, bila > 450.000 m3 mudah terjadi
pembekuan darah.
Jumlah trombosit harus terus dipantau pada pasien demam berdarah yang trombosit nya
cenderung turun
3. Sel Darah Putih
Tujuan
Kemampuan tubuh melawan infeksi.
Angka Normal
5.000 – 10.000 / mm3
Waspada
Meningkatnya sel darah putih merupakan pertanda infeksi. Jika cukup parah, jumlah sel darah
putih bisa membengkak 3 kali lipat. Jenis-jenis sel darah putih yang berbea merupakan petunjuk
adanya gangguan kesehatan yang berbeda. Misal neutrophil meningkat = infeksi bakteri,
lymphocytes meningkat = infeksi virus.
Sumber : Majalah Pesona edisi Desember 2008
Masukan ini dipos pada 15 Januari 2009 1:27 PM dan disimpan padaKesehatan . Anda dapat
mengikuti semua aliran respons RSS 2.0 dari masukan ini Anda dapat memberikan tanggapan,
atau trackback dari situs anda.

Menjaga Kesehatan Selalu periksa Kesehatan anda



Menjaga Kesehatan
Mencegah Lebih Baik Dari pada Mengobati, Demikian Kata Orang Bijak Dahulu. Tes
Kesehatan Atau Yang Dikenal Dengan Nama General Check Up Atau Medical Check Up
Adalah Salah Satu Tindakan Pencegahan Yang Sebaiknya Sudah Dilakukan Oleh
Semua Orang Sejak Berusia 20 Tahun Keatas. Tentu Saja Tidak Perlu Semua Tes
Dijalani. Pertimbangkan Saja Hal – Hal Sebagai Berikut: Sejarah Kesehatan Keluarga,
Biaya Yang Dianggarkan, Atau Waktu Yang Dimiliki. Atau Bila Anda Sedang
Berencana Mempunyai Anak, Pilihlah Test – Test Yang Khusus Untuk Calon Ibu Hamil.
Demikian Juga Ada Test Kusus Untuk Pasangan Yang Akan Menikah.
1. Pemeriksaan Jantung
Kondisi Dan Fungsi Dari Jantung Anda Bisa Dilihat Dengan Alat Yang Bernama EKG
(Elektrokardiograf). Selain Dengan EKG Juga Bisa Didukung Dengan Pemeriksaan
Foto Thorax (Pemotretan Dengan Sinar Roentgen Di Daerah Dada Untuk Melihat Organ
Dalam). Untuk Usia 40 Tahun Keatas, Ada Treadmill Stress Test. Hasilnya, Anda
Mendeteksi Adanya Sumbatan Pada Pembuluh Darah Di Jantung.
Frekuensi Test: 6 – 12 Bulan Sekali. Bila Anda Kegemukan, Memiliki Keluarga Yang
Mengalami Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jantung, Tekanan Darah Tinggi, Atau
Menjalani Gaya Hidup Tidak Sehat (Merokok, Sering Makan Makanan Berlemak
Tinggi, Tidak Berolah Raga), Rutinitas Test Amat Diperlukan.
2. Tekanan Darah
Tekanan Darah Yang Normal Berada Dibawah 130 / 80 Mmhg. Lebih Dari Itu
Seseorang Disebut Menderita Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi).
Frekuensi Test: 1 Tahun Sekali. Lebih Sering Bila Anda Beresiko Tinggi, Yaitu Bila
Dalam Keluarga Terdapat Riwayat Penyakit Tekanan Darah Tinggi.
3. Test Gula Darah
Untuk Mendeteksi Penyakit Kencing Manis (Diabetes Mellitus), Terutama Bagi
Mereka Yang Kegemukan.
Frekuensi Test: 3 Tahun Sekali (Untuk Orang Dengan Kadar Gula Normal). Bila Anda
Seorang Diabetesi, Jadwal Test Ditentukan Dokter Anda.
4. Test Kolesterol
Test Ini Untuk Mengetahui Kadar Kolesterol, HDL (High Density Lipoprotein), LDL
(Low Density Lipoprotein), Dan Trigliserida. Dilakukan Untuk Mengetahui Ada
Tidaknya Penyumbatan Pembuluh Darah Penyebab Stroke Atau Serangan Jantung.
Frekuensi Test: 5 Tahun Sekali. Lebih Sering Dan Dini Bila Ada Anggota Keluarga
Dekat Yang Perah Dirawat Akibat Stroke, Penyakit Jantung, Atau Tekanan Darah
Tinggi. Juga Bila Anda Banyak Makan Berlemak Dan Kurang Berolah Raga.
5. Pemeriksaan Paru – Paru
Pemeriksaan Ini Biasanya Dilakukan Dengan Menggunakan Foto Thorax. Hasil Foto
Bakal Menunjukkan Ukuran Dan Dapat Mendeteksi Adanya Kelainan Dalam Paru –
Paru, Seperti Flek. Test Ini Juga Dapat Mendeteksi Penyakit TBC.
Frekuensi Test: 6 Bulan Sekali.
6. Pemeriksaan Gigi Dan Mulut
Infeksi Atau Lubang Pada Gigi Bisa Menimbulkan Nyeri Yang Sangat Luar Biasa,
Bakteri Juga Bisa Menimbulkan Gangguan Pada Organ Tubuh Lain Seperti Jantung Dan
Ginjal. Rongga Mulut Adalah Gerbang Masuk Berbagai Jenis Bibit Penyakit, Baik Dari
Makanan Maupun Dari Minuman.
Frekuensi Test: 6 Bulan Sekali.
7. Test Anemia
Secara Umum, Test Darah Berguna Untuk Menghitung Kadar Hb (Hemoglobin),
Hematokrit (Kekentalan Darah), Kadar Eritrosit (Sel Darah Merah), Dan Leukosit (Sel
Darah Putih). Test Lebih Mendetail Akan Dilakukan Apabila Terdapat Kelainan Pada
Darah Secara Kimiawi.
Anemia Banyak Diderita Oleh Wanita Dibandingkan Pria, Hal Ini Dikarenakan Wanita
Setiap Bulan Mendapatkan Menstruasi, Penyebab Lainnya Adalah Kekurangan Gizi
Akibat Program Diet Yang Tidak Seimbang. Anemia Yang Berat Dapat Mempertinggi
Resiko Terserang Keracunan Saat Kehamilan (Toksemia), Yang Merupakan Penyebab
Kematian Ibu Hamil Di Indonesia.
Ada Pula Test Darah Yang Dilakukan Untuk Melihat Kadar Asam Urat Dalam Rangka
Untuk Mengetahui Fungsi Ginjal, Dan Test Fungsi Hati Berupa SGOT/SGPT.
Frekuens Test: 6 -12 Bulan Sekali.
8. Pemeriksaan Kesehatan Telinga
Pemeriksaan Dilakukan Dengan Test Audiometri Yang Berguna Untuk Mendeteksi
Sensitivitas Fungsi Organ Pendengaran. Berkurangnya Fungsi Pendengaran Dapat
Disebabkan Oleh Penyumbatan Karena Kotoran Atau Cairan Pada Rongga Telinga, Atau
Karena Adanya Kelainan Pada Organ Di Dalam Telinga.
Frekuensi Test: 6 Bulan Sekali.
9. Pemeriksaan Kesehatan Mata
Selain Test Ketajaman Penglihatan, Juga Dilakukan Pengukuran Tekanan Bola Mata.
Peningkatan Tekanan Bola Mata Atau Yang Disebut Sebagai Glaukoma Terjadi Akibat
Alira Cairan Mata Terbendung Yang Menyebabkan Peningkatan Tekanan Bola Mata
Ang Bisa Mengakibatkan Kebutaan. Setiap Orang Berusia 40 Tahun Keatas Sebaiknya
Melakukan Test Ini.
Frekuensi Test: 6 Bulan Sekali, Untuk Glaukoma 2 Tahun Sekali.
10. Pemeriksaan Urine
Hasil Pemeriksaan Terhadap Kandungan Zat Kimia Dalam Urine Yang Digabungkan
Dengan Hasil Kimia Darah Dapat Menggambarkan Keadaan Fungsi Ginjal Dan Hati
Anda. Test Ini Juga Bisa Mendeteksi Adanya Infeksi Saluran Kemih Atau Infeksi Pada
Liang Vagina.
Frekuensi Test: 1 Tahun Sekali.
Pada Wanita, Test – Test Kesehatan Ditambah Dengan:
1. Test Reproduksi ( Pap Smear Test )
Dilakukan Untuk Mengetahui Ada Tidaknya Infeksi Pada Saluran Vagina Dan Leher
Rahim, Serta Mendeteksi Adanya Kanker Pada Leher Rahim. Test Ini Ditujukan Kepada
Mereka Yang Aktif Secara Seksual. Biasanya Selain Pap Smear, Pemeriksaan
Reproduksi Juga Melibatkan Pemeriksaan Kimia Darah, Yang Dimaksudkan Untuk
Mengetahui Kandungan Hormon Dan Cairan Tubuh Lainyang Terdapat Dalam Darah
Yang Berpengaruh Terhadap Proses Reproduksi.
Frekuensi Test: 6 – 12 Bulan Sekali.
2. Pemeriksaan Payudara ( Mammografi )
Pemeriksaan Ini Ditujukan Untuk Mengetahui Adanya Sel – Sel Abnormal Penyebab
Kanker Payudara. Pemeriksaan Ini Terhitung Wajib Bagi Mereka Yang Temasuk
Kelompok Beresiko Tinggi (Ada Anggota Keluarga Yang Menderita Kanker Payudara,
Pertama Kali Hamil Di Usia 32 Tahun, Serta Pernah Menderita Tumor Payudara). Test
Ini Disarankan Bagi Wanita Yang Berusia 35 Tahun Keatas.
Frekuensi Test: 1 Tahun Sekali.
3. Test Kepadatan Tulang
Sebenarnya Test Ini Juga Bisa Dilakukan Oleh Kaum Pria, Tetapi Karena Lebih Sering
Wanita Yang Mengalami Osteoporosis (Tulang Keropos) Yang Membuat Tulang
Mudah Patah.
Frekuensi Test: 1 Tahun Sekali.

Diterbitkan Di: 25 Juli, 2008
Sumber: Http://Id.Shvoong.Com/Medicine-And-Health/1829397-Pemeriksaanpemeriksaan-
General-Check-Gunanya/#Ixzz1rwcj1300