Terapis bekam siap bekam kerumah anda
Bandung kabupaten
Bandung selatan
Kopo margahayu, hal rendah, katapang soreang,banjaran,buah batu dan sekitarnya
Sabtu, 27 September 2014
Bekam panggilan kerumah kabupaten bandung stand by di kopo sukamenak
Kamis, 04 September 2014
Membaca Hasil pemeriksaan darah di Lab
Membaca
Hasil Tes Darah Anda
Meski bukan dokter kita perlu
juga tahu / bisa memahami hasil test darah. Hanya dengan
beberapa milliliter darah aja
kita dapat mengetahui kondisi kesehatan kita seperti apa ? Dengan
hasil test darah kita jadi lebih
waspada dan mengetahui kondisi kesehatan kita. Banyak jenis
pemeriksaan darah yang
direkomendasi dokter, antara lain :
1. BMP (Basic Metabolic Panel)
yaitu pemeriksaan dasar untuk mengetahui fungsi metabolisme
tubuh
2. CBC (Complete Blood Count)
yaitu pemeriksaan darah tepi lengkap
Basic Metabolic Panel
1. Glukosa
Tujuan
melihat
kadar gula darah dan skrining diabetes. Pengambilan darah dilakukan setelah 8
jam puasa dan setelah 2 jam makan
dilakukan lagi pemeriksaan darah
Angka Normal
glukosa
puasa 65 – 100 mg/dl, setelah makan < 140 mg/dl
Waspada :
Kadar
glukosa lebih rendah dari hasil normal bukan masalah selama tidak kurang dari
50
mg/dl atau terjadi gejala
hipoglikemia (pusing, berkeringat, sakit kepala, detak jantung
cepat)
Kadar
glukosa puasa > 100 mg/dl = pra diabetes (badan sulit memproses gula), >
126
mg/dl = diabetes
Kadar
glukosa 2 jam setelah makan : 140 – 199 mg/dl = pra diabetes, > 200 mg/dll =
diabetes
2. BUN (Blood Urea Nitrogen) /
Urea dan Kreatinin Darah
Tujuan
Melihat
fungsi ginjal, BUN mengukur kadar nitrogen yang disaring oleh ginjal dan
dibuang lewat air seni. Kreatin =
hasil buangan dari bentuk energi di otot.
Angka Normal
BUN
: 6 – 24 mg/dl
Kreatin
: 0.5 – 1.2 mg/dl
Waspada
Kadar
BUN meningkal bisa menjadi sinyal malfungsi ginjal, namun lebih sering
merupakan pertanda dehidrasi.
Bila rasio BUN:Kreatinin > 20:1, Anda harus mengasup
lebih banyak cairan
Tingkat
kreatinin harus terus dipantau untuk pengidap diabetes / hipertensi karena
penyakit ini dapat menyebabkan
komplikasi ginjal. Kreatinin > 1.4 mg/dl bisa menjadi
pertanda masalah ginjal
3. Sodium, Potasium dan Klorida
Tujuan
Memeriksa
keseimbangan cairan dan mekanisme tubuh mengolah garam.
Angka Normal
Sodium
: 136 – 145 mEq/L
Potasium
: 3.5 – 5.5 mEq/L
Klorida
: 97 – 110 mg/dl
Waspada
Jangan
cemas bila ketiga diatas agak diluar normal karena beberapa obat bisa
mempengaruhi kadar sodium dan
potassium. Tapi bila hasilnya terlalu tinggi / rendah
kemungkinan ada gangguan ginjal
4. Kalsium dan Fosfor
Tujuan
Melihat
kondisi tulang tetapi bukan untuk mendiagnosis keropos tulang (osteoporosis).
Angka Normal
Kalsium
: 8.4 – 10.4 mg/dl
Fosfor
: 2.5 – 4.5 mg/dl
Waspada
Jika
kalsium dalam darah rendah, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang untuk
memberi makanan pada otot,
kalsium diperlukan otot untuk berkontraksi. Jika ini terjadi
terus maka peluang osteoprosis
semakin besar
Tingkat
fosfor tinggi biasanya disebabkan oleh penyakit ginjal. Bila kadar fosfor
meningkat, penyerapan kalsium
akan terganggu sehingga dapat merapuhkan tulang
5. ALP (Alkalin Fosfatase), ALT
(Alanin Transaminase) dan Albumin
ALP dan ALT adalah enzim dalam
liver, albumin merupakan protein yang diproduksi liver.
Tujuan
Memeriksa
kondisi liver
Angka Normal
ALP
: 98 – 279 unit/L
ALT
: 13 – 50 unit/L
Albumin
: 3.5 – 5.5 g/dl
Waspada
Meningkatnya
ALP dan ALT mengindikasikan gangguan liver, sementara rendahnya
albumin merupakan indikasi
kerusakan liver. Pada tahap awal kerusakan liver sering
tidak menunjukkan tanda-tanda.
Karena itu test ini merupakan alat deteksi yang baik.
Complete Blood Count
1. HgB (Hemaglobin) dan HCT
(Hematocrit)
Tujuan
Memeriksa
kemungkinan anemia
Angka Normal
Hgb
wanita dewasa : 12 – 16 g/dl
HgB
pria dewasa : 14 – 18 g/dl
HCT
wanita dewasa : 38 – 47%
HCT
pria dewasa : 42 – 50%
Waspada
Umumnya
tingkat HgB < 12 g/dl dan HCT < 36% menunjukan Anemia
Jika
sel darah merah dari batas normal (MCV tinggi) maka kandungan vitamin B12 dan
asam folat dalam darah mungkin
rendah
MCV
(Mean Corpusculaar Volume) adalah volume rata-rata satu sel darah merah. Bila
sel darah merah rendah (MCV
rendah) bisa menjadi pertanda rendahnya kadar zat besi
dalam darah
2. Trombosit
Tujuan
Melihat
kemampuan tubuh mengontrol pendarahan
Angka Normal
200.000
– 400.000 / mm3
Waspada
Bila
test < 50.000/mm3 pendarahan mudah terjadi, bila > 450.000 m3 mudah
terjadi
pembekuan darah.
Jumlah
trombosit harus terus dipantau pada pasien demam berdarah yang trombosit nya
cenderung turun
3. Sel Darah Putih
Tujuan
Kemampuan
tubuh melawan infeksi.
Angka Normal
5.000
– 10.000 / mm3
Waspada
Meningkatnya sel darah putih
merupakan pertanda infeksi. Jika cukup parah, jumlah sel darah
putih bisa membengkak 3 kali
lipat. Jenis-jenis sel darah putih yang berbea merupakan petunjuk
adanya gangguan kesehatan yang
berbeda. Misal neutrophil meningkat = infeksi bakteri,
lymphocytes meningkat = infeksi
virus.
Sumber : Majalah Pesona edisi
Desember 2008
Masukan ini dipos pada 15 Januari
2009 1:27 PM dan disimpan padaKesehatan . Anda dapat
mengikuti semua aliran respons
RSS 2.0 dari masukan ini Anda dapat memberikan tanggapan,
atau trackback dari situs anda.
Menjaga Kesehatan Selalu periksa Kesehatan anda
Menjaga Kesehatan
Mencegah Lebih Baik Dari pada
Mengobati, Demikian Kata Orang Bijak Dahulu. Tes
Kesehatan Atau Yang Dikenal
Dengan Nama General Check Up Atau Medical Check Up
Adalah Salah Satu Tindakan
Pencegahan Yang Sebaiknya Sudah Dilakukan Oleh
Semua Orang Sejak Berusia 20
Tahun Keatas. Tentu Saja Tidak Perlu Semua Tes
Dijalani. Pertimbangkan Saja
Hal – Hal Sebagai Berikut: Sejarah Kesehatan Keluarga,
Biaya Yang Dianggarkan, Atau
Waktu Yang Dimiliki. Atau Bila Anda Sedang
Berencana Mempunyai Anak,
Pilihlah Test – Test Yang Khusus Untuk Calon Ibu Hamil.
Demikian Juga Ada Test Kusus
Untuk Pasangan Yang Akan Menikah.
1.
Pemeriksaan Jantung
Kondisi Dan Fungsi Dari
Jantung Anda Bisa Dilihat Dengan Alat Yang Bernama EKG
(Elektrokardiograf). Selain Dengan
EKG Juga Bisa Didukung Dengan Pemeriksaan
Foto Thorax (Pemotretan
Dengan Sinar Roentgen Di Daerah Dada Untuk Melihat Organ
Dalam). Untuk Usia 40 Tahun
Keatas, Ada Treadmill Stress Test. Hasilnya, Anda
Mendeteksi Adanya Sumbatan
Pada Pembuluh Darah Di Jantung.
Frekuensi Test: 6 – 12 Bulan
Sekali. Bila Anda Kegemukan, Memiliki Keluarga Yang
Mengalami Keluarga Yang
Mengalami Gangguan Jantung, Tekanan Darah Tinggi, Atau
Menjalani Gaya Hidup Tidak
Sehat (Merokok, Sering Makan Makanan Berlemak
Tinggi, Tidak Berolah Raga),
Rutinitas Test Amat Diperlukan.
2.
Tekanan Darah
Tekanan Darah Yang Normal
Berada Dibawah 130 / 80 Mmhg. Lebih Dari Itu
Seseorang Disebut Menderita
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi).
Frekuensi Test: 1 Tahun
Sekali. Lebih Sering Bila Anda Beresiko Tinggi, Yaitu Bila
Dalam Keluarga Terdapat
Riwayat Penyakit Tekanan Darah Tinggi.
3.
Test Gula Darah
Untuk Mendeteksi Penyakit
Kencing Manis (Diabetes Mellitus), Terutama Bagi
Mereka Yang Kegemukan.
Frekuensi Test: 3 Tahun
Sekali (Untuk Orang Dengan Kadar Gula Normal). Bila Anda
Seorang Diabetesi, Jadwal
Test Ditentukan Dokter Anda.
4.
Test Kolesterol
Test Ini Untuk Mengetahui
Kadar Kolesterol, HDL (High Density Lipoprotein), LDL
(Low Density Lipoprotein),
Dan Trigliserida. Dilakukan Untuk Mengetahui Ada
Tidaknya Penyumbatan
Pembuluh Darah Penyebab Stroke Atau Serangan Jantung.
Frekuensi Test: 5 Tahun
Sekali. Lebih Sering Dan Dini Bila Ada Anggota Keluarga
Dekat Yang Perah Dirawat
Akibat Stroke, Penyakit Jantung, Atau Tekanan Darah
Tinggi. Juga Bila Anda
Banyak Makan Berlemak Dan Kurang Berolah Raga.
5.
Pemeriksaan Paru – Paru
Pemeriksaan Ini Biasanya
Dilakukan Dengan Menggunakan Foto Thorax. Hasil Foto
Bakal Menunjukkan Ukuran Dan
Dapat Mendeteksi Adanya Kelainan Dalam Paru –
Paru, Seperti Flek. Test Ini
Juga Dapat Mendeteksi Penyakit TBC.
Frekuensi Test: 6 Bulan
Sekali.
6.
Pemeriksaan Gigi Dan Mulut
Infeksi Atau Lubang Pada
Gigi Bisa Menimbulkan Nyeri Yang Sangat Luar Biasa,
Bakteri Juga Bisa Menimbulkan
Gangguan Pada Organ Tubuh Lain Seperti Jantung Dan
Ginjal. Rongga Mulut Adalah
Gerbang Masuk Berbagai Jenis Bibit Penyakit, Baik Dari
Makanan Maupun Dari Minuman.
Frekuensi Test: 6 Bulan
Sekali.
7.
Test Anemia
Secara Umum, Test Darah
Berguna Untuk Menghitung Kadar Hb (Hemoglobin),
Hematokrit (Kekentalan
Darah), Kadar Eritrosit (Sel Darah Merah), Dan Leukosit (Sel
Darah Putih). Test Lebih
Mendetail Akan Dilakukan Apabila Terdapat Kelainan Pada
Darah Secara Kimiawi.
Anemia Banyak Diderita Oleh
Wanita Dibandingkan Pria, Hal Ini Dikarenakan Wanita
Setiap Bulan Mendapatkan
Menstruasi, Penyebab Lainnya Adalah Kekurangan Gizi
Akibat Program Diet Yang
Tidak Seimbang. Anemia Yang Berat Dapat Mempertinggi
Resiko Terserang Keracunan
Saat Kehamilan (Toksemia), Yang Merupakan Penyebab
Kematian Ibu Hamil Di Indonesia.
Ada Pula Test Darah Yang
Dilakukan Untuk Melihat Kadar Asam Urat Dalam Rangka
Untuk Mengetahui Fungsi
Ginjal, Dan Test Fungsi Hati Berupa SGOT/SGPT.
Frekuens Test: 6 -12 Bulan
Sekali.
8.
Pemeriksaan Kesehatan Telinga
Pemeriksaan Dilakukan Dengan
Test Audiometri Yang Berguna Untuk Mendeteksi
Sensitivitas Fungsi Organ
Pendengaran. Berkurangnya Fungsi Pendengaran Dapat
Disebabkan Oleh Penyumbatan
Karena Kotoran Atau Cairan Pada Rongga Telinga, Atau
Karena Adanya Kelainan Pada
Organ Di Dalam Telinga.
Frekuensi Test: 6 Bulan
Sekali.
9.
Pemeriksaan Kesehatan Mata
Selain Test Ketajaman
Penglihatan, Juga Dilakukan Pengukuran Tekanan Bola Mata.
Peningkatan Tekanan Bola
Mata Atau Yang Disebut Sebagai Glaukoma Terjadi Akibat
Alira Cairan Mata Terbendung
Yang Menyebabkan Peningkatan Tekanan Bola Mata
Ang Bisa Mengakibatkan
Kebutaan. Setiap Orang Berusia 40 Tahun Keatas Sebaiknya
Melakukan Test Ini.
Frekuensi Test: 6 Bulan
Sekali, Untuk Glaukoma 2 Tahun Sekali.
10.
Pemeriksaan Urine
Hasil Pemeriksaan Terhadap
Kandungan Zat Kimia Dalam Urine Yang Digabungkan
Dengan Hasil Kimia Darah
Dapat Menggambarkan Keadaan Fungsi Ginjal Dan Hati
Anda. Test Ini Juga Bisa
Mendeteksi Adanya Infeksi Saluran Kemih Atau Infeksi Pada
Liang Vagina.
Frekuensi Test: 1 Tahun Sekali.
Pada Wanita, Test – Test
Kesehatan Ditambah Dengan:
1.
Test Reproduksi ( Pap Smear Test )
Dilakukan Untuk Mengetahui
Ada Tidaknya Infeksi Pada Saluran Vagina Dan Leher
Rahim, Serta Mendeteksi
Adanya Kanker Pada Leher Rahim. Test Ini Ditujukan Kepada
Mereka Yang Aktif Secara
Seksual. Biasanya Selain Pap Smear, Pemeriksaan
Reproduksi Juga Melibatkan
Pemeriksaan Kimia Darah, Yang Dimaksudkan Untuk
Mengetahui Kandungan Hormon
Dan Cairan Tubuh Lainyang Terdapat Dalam Darah
Yang Berpengaruh Terhadap
Proses Reproduksi.
Frekuensi Test: 6 – 12 Bulan
Sekali.
2.
Pemeriksaan Payudara ( Mammografi )
Pemeriksaan Ini Ditujukan
Untuk Mengetahui Adanya Sel – Sel Abnormal Penyebab
Kanker Payudara. Pemeriksaan
Ini Terhitung Wajib Bagi Mereka Yang Temasuk
Kelompok Beresiko Tinggi
(Ada Anggota Keluarga Yang Menderita Kanker Payudara,
Pertama Kali Hamil Di Usia
32 Tahun, Serta Pernah Menderita Tumor Payudara). Test
Ini Disarankan Bagi Wanita
Yang Berusia 35 Tahun Keatas.
Frekuensi Test: 1 Tahun
Sekali.
3.
Test Kepadatan Tulang
Sebenarnya Test Ini Juga
Bisa Dilakukan Oleh Kaum Pria, Tetapi Karena Lebih Sering
Wanita Yang Mengalami
Osteoporosis (Tulang Keropos) Yang Membuat Tulang
Mudah Patah.
Frekuensi Test: 1 Tahun
Sekali.
Diterbitkan
Di: 25 Juli, 2008
Sumber: Http://Id.Shvoong.Com/Medicine-And-Health/1829397-Pemeriksaanpemeriksaan-
General-Check-Gunanya/#Ixzz1rwcj1300
Langganan:
Postingan (Atom)